Menara baja baut adalah pilihan umum dan serbaguna untuk berbagai aplikasi, termasuk menara komunikasi, struktur transmisi daya, dan turbin angin. Desain modular mereka memungkinkan kemudahan transportasi, majelis, dan pemeliharaan. Berikut adalah ikhtisar aspek-aspek kunci yang perlu dipertimbangkan ketika merancang dan membangun menara baja baut.
Komponen Utama Menara Baja Baut
1. Bagian Menara
- jenis:
- Monopole: Bagian tubular tunggal, Biasanya digunakan untuk menara komunikasi dan beberapa turbin angin.
- Kisi: Struktur rangka terbuat dari anggota baja yang saling berhubungan, Biasa digunakan untuk transmisi daya dan turbin angin yang lebih besar.
- Segmented: Bagian modular dibaut bersama, sering digunakan untuk kemudahan transportasi dan perakitan di tempat.
2. Koneksi Baut
- Mur: Baut berkekuatan tinggi (misalnya, ASTM A325 atau A490) dan mur yang kompatibel digunakan untuk menggabungkan bagian.
- Pelat Flensa: Pelat yang kuat dengan lubang pra-bor untuk baut, memastikan koneksi yang aman antara bagian menara.
- Kontrol Ketegangan: Penegangan baut yang tepat sangat penting untuk menjaga integritas struktural dan mencegah pelonggaran.
![](https://www.steeltowerchn.com/wp-content/uploads/2024/05/Electric-Steel-Pole-1021x1024.jpg)
3. Basis dan Pondasi
- Pelat Dasar: Pelat baja tebal di bagian bawah menara, terhubung ke yayasan.
- Jenis Foundation:
- Bantalan Beton: Umum untuk monopole dan menara kecil.
- Tumpukan: Didorong ke tanah untuk menara yang lebih besar atau kondisi tanah yang buruk.
Pertimbangan Desain
1. Analisis Struktural
- Perhitungan Beban: Pertimbangkan beban mati, beban hidup, beban angin, dan gaya seismik.
- Analisis Kelelahan: Menilai dampak beban siklik akibat angin dan tekanan operasional.
- Analisis Dinamis: Mengevaluasi respons menara terhadap gaya dinamis dan getaran.
2. Pemilihan Bahan
- Kualitas baja: Pilih kekuatan tinggi, paduan baja tahan cuaca, seperti ASTM A572 atau A992.
- Perlindungan Korosi: Galvanisasi, lukisan, atau pelapis lain untuk melindungi dari faktor lingkungan.
3. Desain Koneksi
- Pemilihan baut: Gunakan baut berkekuatan tinggi dengan nilai dan pelapis yang sesuai.
- Pretensi: Pastikan baut dikencangkan dengan benar untuk menjaga integritas sambungan.
- Redundansi: Desain koneksi untuk mencegah kegagalan bencana jika baut mengendur atau gagal.
4. Keselamatan dan Kepatuhan
- standar: Memastikan kepatuhan dengan standar yang relevan seperti AISC, ASCE, dan kode bangunan lokal.
- Fitur Keamanan: Menyertakan tangga akses, Sistem perlindungan jatuh, dan proteksi petir.
SPESIFIKASI PRODUK
|
|
Data
|
|
|
Dari 10M-100M atau sesuai dengan kebutuhan klien
|
|
|
Tenaga Listrik Transmisi dan Distribusi
|
|
|
Poligonal atau kerucut
|
|
|
Biasanya Q235B / 355B / 420B / 420C…Kekuatan Yeild ≥ 235MPa
|
|
Q355B,Kekuatan Yeild ≥ 345MPa
|
|
Serta kumparan Hot Rolled dari ASTM572, GR65, GR50, SS400
|
|
|
10kV hingga 1000kV
|
|
|
Sesuai dengan kebutuhan klien
|
|
|
Celup panas-
standar lain sesuai kebutuhan klien
|
|
|
Slip bersama,bergelang terhubung
|
|
|
SOI9001:2015,Produk diproses sesuai ketat dengan GB / T2694-2018, DL/T646-2012, YD / T757-2013 dan standar nasional lainnya
|
|
|
Dalam 13M sekali terbentuk
|
|
|
AWS(American Welding Society)D 1.1
|
|
|
Raw material test-cutting-bending-welding-dimension verify-flange welding-
hole drilling-sample assemble-surface clean-
galvanization or power coating /painting-recalibration-packages
|
|
|
according to client’s requirement
|
|
|
Garansi seumur hidup,itu menurut menginstal lingkungan
|
![](https://www.steeltowerchn.com/wp-content/uploads/2024/06/Bolted-Steel-Towers-1024x1021.jpg)
Advantages of Bolted Steel Towers
1. Modularity
- Angkutan: Modular sections can be easily transported, even to remote sites.
- Majelis: On-site bolting allows for quick and efficient assembly.
- Pemeliharaan: Easier to inspect and replace individual sections or bolts.
2. Flexibility
- kustomisasi: Easily adaptable to different heights and configurations.
- Expansion: Additional sections can be added if needed.
3. Cost Efficiency
- Manufacturing: Standardized sections and connections reduce manufacturing costs.
- Instalasi: Faster assembly reduces labor costs and downtime.
Installation Process
1. Site Preparation
- Survey: Conduct geotechnical surveys to determine soil conditions and foundation requirements.
- Infrastructure: Develop access roads and crane pads for transportation and assembly.
2. Foundation Construction
- Excavation and Piling: Prepare the ground and install necessary piles.
- Concrete Pouring: Construct the foundation base with reinforced concrete.
3. Tower Assembly
- Section Lifting: Use cranes to lift and position each section.
- Bolting: Align flange plates and insert bolts. Use torque wrenches or tensioning tools to achieve the required bolt tension.
- Sequential Assembly: Assemble sections sequentially from the base upward.
4. Erection of Accessories
- Nacelle and Rotor (for wind turbines): Install the nacelle and rotor using heavy-lift cranes.
- Antennae and Dishes (for communication towers): Attach communication equipment at designated points.
5. Commissioning
- Inspeksi: Perform detailed inspections of all bolted connections and structural elements.
- Pengujian: Conduct mechanical and electrical tests to ensure proper operation.
- Calibration: Adjust control systems and calibrate sensors as needed.
Pemeliharaan dan Inspeksi
1. Inspeksi Reguler
- Visual Checks: Regularly inspect for signs of corrosion, bolt loosening, and structural damage.
- Non-Destructive Testing (NDT): Use ultrasonic or radiographic testing to detect internal flaws.